Kotamobagu ambil bagian dalam konsolidasi tata ruang Pulau Sulawesi

PANTAU24.COM – Pemerintah Kota Kotamobagu turut ambil bagian dalam Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang digelar di Gedung Wanita Bidara Wasia, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 10 Juli 2025.

Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antara kebijakan pembangunan pusat dan daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Wakil Wali Kota Kotamobagu, Rendy Virgiawan Mangkat, hadir langsung dalam kegiatan yang juga diikuti para pimpinan daerah se-Sulawesi serta dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono.

Forum ini digelar sebagai bagian dari upaya mempercepat penyelesaian revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta mendorong legislasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang terintegrasi ke dalam sistem Online Single Submission (OSS).

“Forum ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam penataan ruang yang terarah dan berkelanjutan, sekaligus mendorong percepatan investasi di daerah,” ujar Rendy usai mengikuti rangkaian kegiatan.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kotamobagu berkomitmen mempercepat revisi RTRW serta mendorong agar RDTR yang sedang disusun dapat segera terintegrasi ke OSS. Hal ini dianggap penting untuk mendukung kemudahan investasi dan pengendalian pemanfaatan ruang yang berbasis perencanaan yang matang.

“Dengan integrasi RDTR ke OSS, kita bisa mempermudah proses perizinan usaha, sekaligus memastikan bahwa pemanfaatan ruang berjalan sesuai rencana tata ruang yang telah disusun,” tambah Rendy.

Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi lintas sektor dan lintas wilayah di Pulau Sulawesi untuk menyamakan arah pembangunan berbasis ruang. Pemerintah pusat mendorong agar daerah tidak hanya mengejar penyusunan dokumen, tetapi juga menjadikan RTRW dan RDTR sebagai alat kendali pembangunan jangka panjang.

Pemerintah Kota Kotamobagu menyambut positif ajakan untuk konsolidasi regional ini. Selain memperkuat kerja sama antar daerah, kegiatan ini dinilai menjadi langkah penting dalam menyusun kebijakan pembangunan yang lebih responsif terhadap kebutuhan kawasan timur Indonesia.