SULUT
Jawab keresahan warga di tengah harga beras meroket, Pemkab Bolsel subsidi pangan

PANTAU24.COM – Di tengah melonjaknya harga beras yang nyaris menyentuh Rp17.000 per kilogram di wilayah Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Bolsel di bawah kepemimpinan Iskandar-Deddy, mengambil langkah cepat dan strategis untuk menjaga stabilitas pangan warganya.
Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru, menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan anggaran dari APBD Bolsel untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras.
“Jauh sebelum harga beras naik, kami sudah siapkan intervensi melalui subsidi pangan. Ini komitmen kami untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujar Iskandar.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bolsel, Kasman Djauhari, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menggelar Gerakan Pangan Murah Bersubsidi yang dilaksanakan di 81 desa se-Bolsel.
“Pemkab menyiapkan 10.125 paket pangan yang berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, dan gula pasir 1 kilogram. Paket ini dijual ke masyarakat hanya seharga Rp58.500, setelah mendapat subsidi Rp50.000 dari pemerintah daerah,” ujar Kasman, Rabu 9 Juli 2025.
Ia menegaskan, langkah ini merupakan wujud nyata dari perhatian pemerintah terhadap ketahanan pangan masyarakat di tengah gejolak harga bahan pokok.
Harga Bahan Pokok Meroket
Data minggu pertama bulan Juli dari Dinas Perindag Bolsel menunjukkan lonjakan harga sejumlah komoditas penting:
Beras Serayu dan Ciheran: Rp16.500 – Rp17.000/Kg
Bawang Putih: Rp40.000 – Rp45.000/Kg
Bawang Merah: Rp60.000 – Rp65.000/Kg
Cabe Merah Keriting: Rp65.000 – Rp70.000/Kg
Cabai Rawit: Rp90.000 – Rp100.000/Kg
Tomat: Rp28.000 – Rp30.000/Kg
Minyak Goreng Curah: Rp28.000 – Rp30.000/liter
Gula Pasir: Rp18.000 – Rp19.000/Kg
Telur Ayam Ras: Rp58.000 – Rp60.000/bak
Daging Sapi: Rp130.000 – Rp135.000/Kg
Kenaikan harga ini tentu memberi tekanan berat bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, program intervensi pangan oleh Pemkab Bolsel sangat dinantikan.
***

You must be logged in to post a comment Login