Nusa Utara
Bupati lobi Kementrian Pertanian, petani Sitaro dapat sejumlah bantuan


PANTAU24.COM – Kunjungan Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Ingrid Kalangit, ke kantor Kementerian Pertanian RI belum lama ini membuahkan hasil.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyambut langsung kedatangan bupati dan mendengar paparan soal potensi unggulan sektor pertanian di daerah kepulauan tersebut.
Dalam diskusi tertutup yang berlangsung sekitar satu jam, Bupati Chyntia membeberkan sejumlah keunggulan komoditi pertanian Sitaro.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pala, yang menurutnya, memiliki kualitas terbaik di dunia.
“Kami punya pala terbaik, bahkan diakui sebagai nomor satu di dunia dari sisi kualitas dan aroma,” ujar Chyntia kepada Menteri Pertanian, Kamis, 15 Mei 2025 lalu.
Pernyataan itu sontak membuat Menteri Pertanian terkejut. Ia mengaku belum mengetahui bahwa Kepulauan Sitaro menyimpan potensi sedemikian besar di sektor pertanian.
“Saat itu pak menteri terkejut, Sitaro punya pala dengan kualitas terbaik” ungkap Chyntia.
Sebagai bentuk dukungan langsung, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa empat unit traktor dan satu kendaraan roda empat kepada Pemerintah Daerah Sitaro.
Bantuan tersebut diharapkan bisa menunjang produktivitas petani di wilayah kepulauan yang cukup terpencil itu.
“Bantuan ini bukan sekadar alat, tapi juga bentuk pengakuan terhadap kerja keras petani kami di Sitaro. Kami akan manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Bupati perempuan satu – satunya di Sulawesi Utara.
Sementara itu, di kampung Kinali, Kecamatan Siau Barat Utara, Eduard Neghe menyambut baik kabar ini dengan penuh harap. Ia menilai kunjungan seperti ini penting agar pemerintah pusat makin mengenal potensi Sitaro.
“Upaya Bupati sudah tepat. Pemerintah daerah memang harus lebih aktif jemput bola. Kami percaya buah pala Sitaro akan jadi andalan nasional,” kata Eduard saat ditemui di kampung halamannya, Senin 16 Juni 2025.
Eduard menambahkan, perhatian pusat sangat dibutuhkan agar petani lokal bisa meningkatkan hasil tani, minimal untuk kebutuhan rumah tangga.
“Kami ingin hidup layak dari bertani. Kalau hasilnya cukup buat keluarga, itu sudah berkah,” katanya.
Dengan bantuan yang mulai mengalir dan pengakuan terhadap kualitas pala lokal, Sitaro kini menatap masa depan yang lebih cerah sebagai salah satu daerah penghasil rempah unggulan nasional.

You must be logged in to post a comment Login