SULUT
BMR bangkit, lima kepala daerah sepakat bersatu wujudkan 12 program revolusioner

PANTAU24.COM — Suasana historis terasa hangat di Rumah Dinas Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Kecamatan Lolak, Senin (2/6/2025), ketika lima kepala daerah se-Bolaang Mongondow Raya (BMR) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) lintas daerah yang sarat makna.
Langkah besar ini menghidupkan kembali semangat kolaborasi regional yang pernah tumbuh puluhan tahun silam di tanah eks swapraja.
Lima pemimpin dari Bolmong, Boltim, Bolsel, Bolmut, dan Kota Kotamobagu, berkumpul dan menyatukan visi demi kemajuan BMR secara kolektif. Tak sekadar seremoni, MoU ini menandai komitmen bersama untuk menjalankan 12 program prioritas strategis, mulai dari pengelolaan sumber daya alam hingga ketahanan pangan dan pendidikan lintas daerah.
Jejak kolaborasi, satukan mimpi, menghapus sekat wilayah
Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi, yang menjadi tuan rumah, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi tonggak baru dalam sejarah pembangunan BMR.
“Dengan penandatanganan MoU ini, BMR menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya saling mendukung dalam pembangunan, tapi juga bersatu dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Yusra, didampingi Wakil Bupati Dony Lumenta.
Senada dengan itu, Wali Kota Kotamobagu Wenny Gaib menekankan pentingnya sinergi antarwilayah.
“Kami sepakat menjalin kerja sama untuk kemajuan bersama. Ini langkah penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Bolmong Raya,” tegas Wenny.
Sementara Bupati Boltim Oskar Manoppo menyoroti potensi besar BMR yang perlu dikelola secara kolektif.
“BMR kaya akan sumber daya alam, tapi pengelolaannya memerlukan sinergi lintas daerah. Kolaborasi ini menjadi jawabannya,” jelasnya.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru menyambut hangat kesepakatan ini, menyebutnya sebagai jalan agar program-program antarwilayah tidak tumpang tindih dan saling menunjang.
“Ini baik agar BMR bisa lebih baik dengan program terarah lintas daerah,” katanya.
Bupati Bolmut Sirajudin Lasena pun turut mendukung langkah monumental ini, yang disebutnya sebagai cara cerdas untuk menjawab tantangan pembangunan kawasan secara kolektif.
Penandatanganan ini bukan sekadar teknokratis. Bagi masyarakat BMR, ini adalah simbol harapan baru. MoU ini menjadi landasan konkret bahwa pembangunan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tapi dilandasi semangat gotong royong yang dulu pernah mengakar kuat.
Kini, tinggal bagaimana komitmen ini diterjemahkan dalam program nyata yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Sejarah telah mencatat, saat para petinggi eks swapraja bersatu, lahirlah kemajuan. Dan hari ini, semangat itu kembali menyala di tanah Bogani.
Fokus MoU: 12 program prioritas lintas daerah
Kerja sama ini dituangkan dalam 12 bidang prioritas yang dinilai krusial untuk kemajuan bersama, yakni:
- Pembangunan dan pengelolaan Asrama Bogani
- Pengelolaan persampahan regional
- Pengembangan universitas daerah
- Pembangunan bandara regional
- Pengelolaan sektor pertambangan secara terintegrasi
- Pembentukan BUMD bersama
- Sinkronisasi program prioritas nasional
- Pengembangan konsep Sekolah Rakyat
- Pendirian dapur makanan bergizi
- Pengendalian inflasi antar wilayah
- Penguatan ketahanan pangan, energi, dan air
- Penetapan dan pengelolaan wilayah pertambangan rakyat

You must be logged in to post a comment Login