SULUT
Dua warga tewas tenggelam di perairan Kampung Haasi Tagulandang

PANTAU24.COM – Tragedi nahas terjadi di perairan Kampung Haasi, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Ulrick Mulalinda (59) dan Wels Luas (67), dua pria ini tenggelam setelah perahu yang ditumpangi terbalik dalam perjalanan pulang usai mengantarkan lemari.
Sesuai informasi yang dirangkum, kronologi kejadian ini bermula sekitar pukul 07.30 WITA, ketika kedua korban menggunakan perahu speedboat (Pamo) untuk mengantar lemari ke rumah Yultje Mohede di Kampung Barangka Pehe.
Setelah berhasil mengantarkan lemari, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Kampung Haasi.
Sayangnya, sekitar pukul 10.30 WITA, perahu yang digunakan oleh kedua korban melintas di perairan Kampung Haasi, terbalik hingga kedua korban terjatuh ke dalam air.
“Kami mendengar teriakan meminta tolong sebanyak enam kali dari arah laut,” kata Rekson Togelang, salah satu saksi yang berada di lokasi kejadian.
“Saat itu, saya langsung memanggil teman saya, Jackson Ansyu, untuk membantu. Kami segera mendayung perahu ke arah teriakan tersebut,” tambahnya.
Setibanya di lokasi, Jackson Ansyu, saksi lainnya, langsung melihat salah satu korban, Ulrick Mulalinda, sudah dalam kondisi tenggelam.
“Kepala korban masih terlihat di permukaan air, jadi saya langsung lompat dan menariknya ke atas perahu,” ujar Jackson.
Setelah membawa Ulrick ke pantai, saksi melakukan pertolongan pertama dan segera membawa korban menggunakan mobil menuju Puskesmas Kisihang, namun sayang korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.00 WITA.
Pencarian terhadap korban kedua, Wels Luas, dilakukan oleh masyarakat setempat dengan bantuan Babinkhamtibmas.
Setelah sekitar 45 menit mencari, korban ditemukan tidak jauh dari perahu yang digunakan oleh kedua korban.
Wels Luas juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Kisihang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut keterang pihak Puskesmas, korban diperkirakan meninggal sekitar satu jam setelah kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban, dan kedua korban dipastikan meninggal dunia karena tenggelam.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Polisi juga meminta keterangan dari para saksi yang berada di tempat kejadian.
Meskipun pihak kepolisian menawarkan untuk melakukan autopsi guna memastikan penyebab kematian, keluarga korban memutuskan untuk menolak autopsi. Semua dokumen terkait penolakan tersebut telah dilengkapi oleh pihak keluarga.
“Kami telah melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak medis. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi, dan kami menghormati keputusan tersebut,” jelas Kapolsek Tagulandang, IPDA Albert Tangkome.
***

You must be logged in to post a comment Login