Bitung
Crane Roboh di Terminal Petikemas Bitung, Operator Terluka dan Perahu Nelayan Rusak

Bitung, Pantau24.com – Insiden menghebohkan terjadi di Terminal Petikemas Bitung, Sulawesi Utara. Sebuah Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane roboh pada Rabu (21/5/2025) siang dan menyebabkan satu orang operator luka serta satu perahu nelayan mengalami kerusakan parah.
Kejadian ini sontak membuat geger para pekerja pelabuhan. Terminal yang selama ini digadang-gadang menjadi gerbang ekspor-impor Indonesia Timur tersebut kini menjadi sorotan tajam.
Manager Operasional dan HSSE Terminal Petikemas Bitung, Abdul Rustan membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan, penyebab sementara diduga karena tiupan angin kencang.
“Dugaan awal kami karena angin kencang yang tiba-tiba berhembus. Tapi kami akan tetap lakukan investigasi internal untuk memastikan penyebab pastinya,” kata Abdul dalam keterangannya kepada wartawan.
Meski tidak ada korban jiwa, satu operator crane saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kami terus pantau kondisi operator. Alhamdulillah masih dalam keadaan stabil,” ujarnya.
Abdul juga menegaskan bahwa pelayanan terminal tetap berjalan normal sesuai arahan direksi, meski satu alat berat roboh.
“Sterilisasi lokasi sudah dilakukan, dan pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” tegasnya.
Logistik Terhambat, ALFI/ILFA Minta TPB Berbenah
Ketua ALFI/ILFA Sulawesi Utara, Ramlan Ifran menyayangkan insiden ini. Menurutnya, kondisi pelayanan Terminal Petikemas Bitung sudah lama dikeluhkan para pengguna jasa.
“Ini akan berdampak besar terhadap distribusi logistik di Sulawesi Utara. Tanpa insiden saja pelayanannya sudah memprihatinkan, apalagi dengan kejadian seperti ini,” ucap Ramlan.
Ia menyebut kekhawatiran bukan hanya datang dari ALFI/ILFA, tapi juga dari stakeholder lain seperti INSA.
“Semua pihak resah. Teman-teman INSA juga merasakan hal yang sama. Hanya saja selama ini mereka enggan bersuara lantang. Tapi dengan kejadian ini, kami minta TPB segera berbenah,” tegasnya.
Ramlan juga menyoroti soal kondisi crane yang digunakan. Ia menyebut, peralatan di pelabuhan tersebut diduga hanya barang bekas dari luar negeri.
“Kalau alat-alat bekas yang digunakan, tentu soal kelayakan dan keselamatan kerja harus jadi perhatian serius,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, investigasi penyebab robohnya crane masih dilakukan oleh pihak Terminal Petikemas Bitung.

You must be logged in to post a comment Login