Connect with us

SULUT

Jadi Desa Cantik, Lai bakal jadi percontohan pengelolaan statistik di Sitaro 

Published

on

Jadi Desa Cantik, Lai bakal jadi percontohan pengelolaan statistik di Sitaro 

SITARO, PANTAU24.COM Kampung Lai di Kecamatan Siau Tengah terpilih menjadi Desa Cinta Statistik (Cantik).

Salah satu program yang dicetuskan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mengimplementasi program asta cita dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Nantinya Lai akan menjadi desa percontohan membentuk agen statistik. Perbaikan cara pendataan dan data yang dihasilkan diharapkan tercapai, demi menciptakan data berkualitas. 

Dari 81 desa yang aktif saat ini, Lai menjadi satu – satunya desa yang masuk kriteria menjadi Desa Cantik.

Selain jarak desa dekat dengan kantor BPS, ketersediaan jaringan internet yang baik juga jadi syarat, bahkan dari sisi dukungan sudah tersedia komputer untuk data dan petugas yang nantinya disiapkan menjadi agen statistik.

Lai akan menjadi Desa Cantik pertama di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

“Ini selaras dengan asta cita Pak Presiden, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” kata Aidil Adha, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara saat menyampaikan sambutan, Selasa, 29 April 2025. 

Lanjut Aidil, ada tiga hal yang menjadi keuntungan saat data bisa dihasilkan dengan berkualitas, yakni pada proses Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.

“Menentukan target dan strategi pembangunan, memantau perkembangan pembangunan desa dan mampu mengukur efektivitas dan dampak pembangunan desa serta keberlanjutannya,” urai Aidil. 

Sekedar diketahui, penyelenggara Desa Cantik mengacu pada Undang – undang no 16 tahun 1997 tentang statistik, Perpres 39 tahun 2019 tentang satu data indonesia, Permenpan RB 25 tahun 2020 tentang roadmap reformasi birokrasi 2020 – 2024 dan Undang – undang 6 tahun 2014 tentang desa.

Sesuai data BPS melalui Sitaro dalam angka tahun 2025, Desa Lai masuk satu dari 14 desa yang bukan berada di tepi pantai.

Umumnya masyarakat disini bermata pencaharian sebagai petani Pala, kelapa dan cengkih. Beberapa hasil sayuran juga dihasilkan dari desa ini selanjutnya dijual ke pasar. 

Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit hadir langsung dalam pencanangan Desa Lai sebagai Desa Cantik di aula kantor desa, Selasa, 29 April 2025.

Bupati menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada BPS Provinsi Sulawesi Utara dan BPS Sitaro yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas data statistik, termasuk di tingkat desa.

Menurut Chyntia program Desa Cantik merupakan langkah nyata dalam mendukung pembangunan yang berbasis data.

Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

“Desa atau kampung penyebutan di Kabupaten Sitaro adalah ujung tombak pembangunan nasional. Desa bukan hanya sebagai penerima manfaat pembangunan, tetapi juga sebagai subjek aktif yang menentukan arah kemajuan bangsa,” kata Bupati.

Dengan program Desa Cantik, Ia berharap akan muncul agen-agen statistik di desa yang bisa mengelola dan memanfaatkan data dengan baik.

“Data yang dihasilkan desa menjadi lebih berkualitas, standar, dan dapat dibandingkan antar waktu maupun antar wilayah. Dan yang paling penting, data ini akan menjadi dasar dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan yang lebih tepat sasaran, efektif dan berkelanjutan,” harapnya.

Kepala BPS Sitaro, Inke M. Tambeo, yang juga narasumber pada sosilaisai Desa cantik menyampaikan, manfaat dari Desa cantik yakni terlaksananya kegiatan pengelolaan statistik di desa, terbentuknya agen statistik yang sudah mendapat pembinaan, menerima piagam penghargaan, dan desa akan berpredikat Desa cantik.

“Serta terpilihnya Desa Lai menjadi Desa Cantik terbaik se Indonesia,” jelas Inka. 


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply