Connect with us

SULUT

Inovasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar di Bolmong terus digenjot

Published

on

Inovasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar di Bolmong terus digenjot

PANTAU24.COM – Inovasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar Refused Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus digenjot.

Teranyar, Pemerintah Kabupaten Bolmong telah melakukan pertemuan dengan perusahaan dari Australia yakni Scholer Industries Pty Ltd (ESI Scholer) guna mematangkan rencana proyek tersebut.

Salah satu poin penting dalam pertemuan yang dihadiri Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi, Kepala DLH Bolmong Aldy Pudul dan Kabid PKLH PSB3 Deasy Makalalag serta Direktur Australia-Asia Tenggara ESI Scholer Ryo Pakila itu adalah akan dilakukannya studi kelayakan pembangunan pabrik RDF di Bolmong.

“Diperkirakan awal bulan Mei 2025 studi kelayakan akan dilaksanakan,” ujar Kabid Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya Beracun DLH Bolmong Deasy Makalalag.

Lanjutnya, dengan teknologi dari ESI Scholer, akan dibangun pabrik RDF high grade pertama di Indonesia.

“Kualitas tinggi dan konsisten setara dengan batu bara kualitas tinggi,” ungkapnya saat dihubungi PANTAU24.com, Rabu (23/04/2025).

Hal ini jauh melampaui RDF yang diproduksi di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari nilai kalor RDF Bolmong yang lebih tinggi. Nilai kalor (calorific value) adalah jumlah energi potensial yang terkandung dalam bahan bakar.

“Dengan nilai kalor 4.500 hingga 5.500 Kcal. Rata-rata RDF di Indonesia hanya bisa 3.500 Kcal,” terangnya.

Dengan begitu, harga jual RDF Bolmong pun akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan RDF dari wilayah lang di Indonesia.

“Harga jual RDF Bolmong adalah Rp500-700ribu per ton. Sementara rata-rata RDF di Indonesia hanya dijual Rp300ribu per ton,” tambahnya.

Adapun nilai investasi untuk pabrik RDF di Bolmong mencapai angka puluhan miliar.

“Estimasi saat ini kurang lebih Rp30 miliar,” pungkasnya.

Adapun inovasi pengolahan sampah menjadi RDF di Bolmong merupakan salah satu inovasi yang diikutsertakan dalam North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) tahun 2024 yang digelar Bank Indonesia, di mana Kabupaten Bolmong berhasil meraih peringkat ketiga setelah Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon.

Setelah melewati serangkaian penguatan substansi dan promosi, inovasi RDF Bolmong terpilih sebagai satu-satunya inovasi perwakilan Sulut untuk hadir di Osaka World Expo 2025.


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply