Halalbihalal adalah simpul silaturahmi dan maaf yang menguatkan

PANTAU24.COM – Dalam suasana penuh kehangatan Idulfitri 1446 Hijriah, masyarakat Desa Bilalang Satu, Dusun Lima, menggelar acara halalbihalal yang dirangkaikan dengan Festival Sinonbatod, Senin (14/4/2025).

Salah satu momen yang memberi kesan mendalam dalam kegiatan ini adalah tausiyah yang disampaikan oleh Dai Polri, Aiptu Hardianto Mamonto.

Dalam ceramahnya, Aiptu Hardianto menekankan pentingnya membangun dan menjaga tali silaturahmi, serta memaafkan satu sama lain sebagai inti dari perayaan halalbihalal.

“Halal di sini diartikan sebagai simpul yang terikat, bertemu terbuka untuk saling memaafkan,” ungkapnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menyadari makna spiritual dalam saling memaafkan, tidak hanya kepada Allah, tetapi juga sesama manusia.

“Dosa kepada Allah dapat diampuni dengan tobat nasuha, namun dosa kepada sesama manusia harus dihapus dengan meminta maaf dan ridho dari orang yang bersangkutan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Aiptu Hardianto mengutip sabda Nabi Muhammad SAW tentang keutamaan berjabat tangan.

“Tidaklah dua orang muslim bertemu dan berjabat tangan, bergugurlah dosa-dosa mereka,” tambahnya.

Dalam doanya, ia berharap Kota Kotamobagu senantiasa dijauhkan dari bala dan kesulitan.

Ia juga menekankan bahwa rezeki yang paling tinggi bukanlah materi, melainkan hal-hal yang esensial dan bermakna.

“Rezeki yang paling tinggi bukanlah uang, melainkan kesehatan, dan yang paling utama adalah memiliki keluarga yang sakinah, mawwadah, dan rahmah,” ujarnya.

Tak hanya itu, Aiptu Hardianto juga mengangkat tema tentang kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa Islam memuliakan perempuan dengan cara yang sangat luhur.

“Perempuan tidak ditempatkan di atas karena atasan atau di bawah karena bawahan, melainkan dari tulang rusuk,” tuturnya.