Connect with us

SULUT

Pemilik rumah makan Lalapan 88 ini punya impian buka kelas kaligrafi di Kotamobagu

Published

on

PANTAU24.COM – Julianto, lelaki berusia 52 tahun, pemilik usaha kuliner bernama Lalapan 88 yang berlokasi di Kelurahan Matali, Kota Kotamobagu ini, memiliki latar belakang yang menarik.

Ia berasal dari Lamongan, Jawa Timur, dan sudah menetap di Kotamobagu sejak 13 tahun silam. Sebelumnya, ia memiliki usaha rumah makan lalapan Pecel Lele 88 di Jakarta, namun kemudian memilih merantau di pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Utara.

Disebutnya bahwa rumah makan Lalapan 88 memiliki 5 karyawan yang dia ajak langsung dari Jawa Timur. Rumah makan ini sudah buka kembali tepat di hari kedua lebaran dan beroperasi dari sore hingga malam.

Menu yang ditawarkan cukup beragam, dengan harga yang kompetitif. Mujair goreng dijual seharga Rp34.000 per paket, udang goreng tepung seharga Rp33.000 per paket, dan ayam goreng seharga Rp36.000 per paket.

Alasan Julianto melayani pembeli di hari kedua lebaran karena ia tidak mudik ke kampung halamannya.

“Saya tidak pulang kampung, jadi saya putuskan untuk membuka rumah makan di hari kedua lebaran,” ujarnya saat ditemui PANTAU24.com, pada Kamis (10/4/2025).

Julianto mengaku selalu menyediakan stok ikan 50 kilogram tiap malam, Lalapan 88 siap menyajikan hidangan lezat bagi para pelanggannya.

Menariknya, meski Julianto jago di bidang kuliner, lelaki paruh baya ini memiliki anak yang tak beda jauh dengan ayahnya itu. Anaknya ternyata merupakan juara dunia di bidang kaligrafi.

“Anak saya merupakan juara dunia di bidang kaligrafi,” ungkapnya dengan bangga.

Tak mau menyia-nyiakan bakat anaknya itu, Julianto bahkan berniat untuk membuka kelas kaligrafi, sehingga para generasi muda di Kotamobagu bisa belajar dan mengembangkan bakat mereka di bidang seni.

“Dengan adanya kelas kaligrafi ini, saya berharap anak-anak muda di Kotamobagu dapat memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan bakat mereka di bidang seni,” kata Julianto.

Ia juga berharap bahwa kelas kaligrafi ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kotamobagu.

Julianto memiliki impian bahwa Lalapan 88 tidak hanya menjadi tempat makan yang lezat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dan seni di Kotamobagu.

Dengan menu yang lezat dan harga yang kompetitif, Lalapan 88 siap menjadi salah satu pilihan utama bagi para pelanggan di Kotamobagu.

***


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply