Connect with us

Bolmong

Banjir landa Bolmong, Sekda tinjau langsung wilayah terdampak

Published

on

PANTAU24.COM – Hujan terus melanda hampir menyeluruh di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara sejak Jumat, 21 Maret 2025, Hal itu menyebabkan peningkatan debit air di sungai-sungai dan genangan di sejumlah titik.

Banjir tak terhindari yang mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam dan infrastruktur mengalami kerusakan. Wilayah yang dilaporkan paling banyak terdampak adalah Kecamatan Poigar akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari. Banjir ini mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam dan infrastruktur mengalami kerusakan.​

Menanggapi situasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Abdullah Mokoginta didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Satpol-PP), Camat Poigar, serta perangkat desa setempat, melakukan pemantauan langsung ke beberapa titik terdampak di Kecamatan Poigar.

Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk meninjau kondisi terkini, mengevaluasi tingkat kerusakan, dan memastikan penanganan darurat berjalan sesuai rencana.​

Sekda Bolmong juga berkoordinasi dengan tim relawan, dinas terkait, dan aparat setempat untuk mempercepat proses pemulihan. Langkah-langkah yang diambil antara lain pendistribusian bantuan logistik kepada warga terdampak, evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, serta penanganan kerusakan infrastruktur vital.​

Bupati Bolmong sebelumnya telah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah kabupaten untuk cepat tanggap terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana.

“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, seluruh Camat, serta Sangadi/Kepala Desa harus memaksimalkan koordinasi berjenjang dan terus melaksanakan pemantauan serta pelaporan terhadap tingkat kerawanan bencana karena hujan deras terus mengguyur,” ujar Bupati Bolmong, Yusra Alhabsyi. ​

Banjir bukanlah hal baru bagi Kabupaten Bolmong. Pada Agustus 2024, banjir melanda tiga kecamatan di Bolmong, mengakibatkan satu rumah hanyut dan dua jembatan putus.

Selain itu, pada Juni 2024, banjir merendam 633 rumah dan berdampak pada 1.893 warga. Kejadian-kejadian ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dari pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam.​

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat. Penting bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi memburuk,” imbau Sekda, Abdullah Mokoginta saat turun memantau kondisi di lapangan.


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply