Connect with us

Bitung

Polres Bitung Redam Tawuran Pemuda, Pagar Masjid Agung Roboh

Published

on

Pertemuan pihak Forkopimda bersamaTokoh Agama di Masjid Agung Nurul Huda. Foto: Humas Polres Bitung

BITUNG, PANTAU24.COM— Tawuran antar kelompok pemuda Kompleks Sari Kelapa dan Kompleks Empang pecah di depan Masjid Agung Nurul Huda, Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Minggu (19/1/2025) dini hari.

Tawuran yang terjadi sekitar pukul 04.30 WITA ini menyebabkan pagar pintu masuk masjid roboh. Para pelaku tawuran langsung melarikan diri setelah kejadian.

Kepolisian Resor (Polres) Bitung langsung bergerak untuk meredam situasi. Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, mengatakan, peristiwa ini merupakan tindak pidana murni yang dipicu oleh kenakalan remaja.

“Tidak ada unsur SARA dalam kejadian ini. Kami meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada kepolisian,” ujar Albert dalam konferensi pers, Minggu siang.

Fakta menarik dan bermanfaat

Langkah cepat diambil Polres Bitung dengan menggelar pertemuan darurat di Masjid Agung Nurul Huda pada pukul 09.00 WITA.

Pertemuan ini melibatkan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Diskusi fokus pada upaya penanganan jangka pendek dan pencegahan konflik serupa di masa mendatang.

“Kami sedang mengidentifikasi para pelaku dan melakukan pengejaran. Siapa pun yang terbukti bersalah akan dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum,” kata Albert.

Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Dandim 1310/Bitung Letkol Czi Hanif Tupen dan Kasatgaswil Sulut Densus 88 AKBP I Nyoman Sarjana, tokoh masyarakat setempat juga menyampaikan imbauan kepada warga.


Ketua Badan Takmir Masjid (BTM) Masjid Agung Nurul Huda, Hi Rinto Pakaya, meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar di media sosial.

“Kami mengapresiasi langkah cepat Polres Bitung dan berharap kejadian serupa tidak terulang. Masjid harus menjadi tempat yang aman, bebas dari konflik,” ujar Rinto.

Selain itu, langkah preventif juga mulai dilakukan. Polres Bitung berencana meningkatkan patroli di kawasan rawan konflik dan memperkuat pengawasan terhadap aktivitas kelompok pemuda.

Upaya pembinaan juga dilakukan oleh tokoh agama untuk mencegah keterlibatan generasi muda dalam aksi kekerasan.

“Kami akan memaksimalkan peran masjid dan komunitas keagamaan untuk memberikan pembinaan kepada pemuda. Pendidikan agama adalah kunci untuk mencegah konflik,” kata Imam Masjid Agung Nurul Huda, Usman Buntayo.

Seluruh rangkaian kegiatan pada Minggu berakhir sekitar pukul 13.00 WITA dalam suasana yang kondusif.

Polres Bitung memastikan terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban.