Connect with us

SULUT

Sampah di Bolmong akan diolah jadi bahan bakar ramah lingkungan

Published

on

PANTAU24.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) terus melakukan inovasi. Teranyar, inovasi yang dilakukan yakni di bidang pengelolaan sampah.

Sampah-sampah di daerah yang beribukota di Lolak tersebut akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) atau bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang dihasilkan dari pengolahan limbah padat.

Inovasi pengolahan sampah itu awalnya diikutsertakan dalam North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) tahun 2024 yang digelar Bank Indonesia, di mana Kabupaten Bolmong berhasil meraih peringkat ketiga setelah Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon.

Tak berhenti disitu, inovasi pengolahan sampah menjadi RDF akan diseriusi Pemkab Bolmong. Terbukti dengan akan dilaksanakannya studi kelayakan dalam waktu dekat.

“Beberapa waktu lalu kita sudah bertemu investor untuk rencana pelaksanaan uji kelayakan dalam waktu dekat. Di studi kelayakan kita akan analisis, misalnya dampak sosial dan dampak ekonominya,” ujar Deasy Makalalag, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong saat dihubungi PANTAU24.com, Sabtu (18/1/2025).

Produk RDF yang dihasilkan nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti batubara yang digunakan oleh pabrik semen.

“Kita itu potensial sekali karena punya pembeli. Dari 15 Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara hanya di Bolaang Mongondow yang ada pabrik semen. Pembeli potensial dari RDF ini adalah pabrik semen,” terangnya.

Rencana pembangunan pabrik RDF di Bolmong akan diarahkan ke kawasan industri sesuai tata ruang yang berada di Kecamatan Lolak.

“Rencana akan dibangun di Kecamatan Lolak. Lebih bagus tata ruang kalau masuk di kawasan industri. Kawasan industri di Kecamatan Lolak masih ada 3000-an hektare,” ujarnya.

Lebih dari itu, RDF mempunyai nilai ekonomi yang terbilang bagus bagi masyarakat sebab sampah bisa dijual ke pabrik RDF.

“Mudah-mudahan dengan adanya RDF ini dapat merubah mindset masyarakat, bayangkan sampah bisa jadi uang,” harapnya.

Hilirisasi pengelolaan sampah merupakan salah satu isu strategis dalam penyusunan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) tahun 2025-2045 di Kabupaten Bolmong.

“Dari kajian KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) RPJPD yang strategis yaitu pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu sampai hilir,” beber Deasy.

sampah
Lokasi TPA Inuai Bolmong. (Google Earth)

Dalam hal produksi RDF, Bolmong cukup potensial mengingat besaran volume sampah yang saban hari dihasilkan.

“Produksi sampah itu dilihat dari jumlah penduduk. Bolmong itu jumlah penduduk ketiga terbanyak di Sulawesi Utara. Volume produksi sampah di Bolmong kurang lebih 127 ton per hari. Jadi bahan bakunya ada karena tiap hari ada sampah yang akan diolah menjadi RDF,” pungkasnya.


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply