Connect with us

Bolmong

Usulan dan Keluhan Warnai Reses Anggota DPRD Bolmong Dapil Lolayan

Harapan terbesar masyarakat Mengkang saat ini adalah peningkatan infrastruktur jalan penghubung antara Desa Mopusi dan Desa Mengkang.

Published

on

Anggota DPRD Bolmong, Febrianto Tangahu saat menaggapi berbagai usulan dari masyarakat Lolayan.
Anggota DPRD Bolmong, Febrianto Tangahu saat menanggapi berbagai usulan dari masyarakat Lolayan. (foto: pantau24.com/marshal)

BOLMONG, PANTAU24.COM-Banjir usulan mewarnai reses masa sidang I tahun anggaran 2021 yang digelar anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Daerah Pemilihan (Dapil) IV, Kecamatan Lolayan, Febrianto Tangahu.

Pertemuan langsung dengan politisi muda Partai Nasdem yang juga duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bolmong itu tampaknya tak ingin disia-siakan masyarakat. Terbukti, beragam usulan pun lahir pada reses yang digelar di Desa Abak, Kecamatan Lolayan, Sabtu 20 Maret 2021 tersebut.

Mulai dari pembangunan jalan tani maupun perkebunan, jalan pekuburan, perbaikan jembatan hingga pembangunan talud.

Sementara di bidang sosial, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan pertanian, masyarakat mengusulan perbaikan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Abak yang sudah rusak, fasilitas penunjang pendidikan di sekolah, permintaan pemberian pesangon bagi Sangadi yang berakhir masa jabatan, kenaikan tunjangan perangkat desa dan pemuka agama, bantuan sarana dan prasarana TPQ, bantuan pertanian, penerangan jalan, perbaikan rumah ibadah, polemik tapal batas desa, hingga persoalan dampak dari aktivitas pertambangan yang selama ini kerap menjadi momok mengerikan sebagian besar masyarakat Lolayan.

“Kami di Desa Tungoi I, khususnya di bagian Jalan AKD masih butuh fasilitas air bersih. Kiranya itu dapat dimasukkan dalam pokok pikiran anggota DPRD,” usul salah satu perwakilan Desa Tungoi I.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Kalau di desa kami, salah satu yang menjadi problem adalah minimnya penerangan jalan. Jadi kalau malam suasana desa itu gelap. Sehingga kerap menjadi sasaran empuk pencuri,” sahut Sangadi Bombanon, Gita Ratnasari Tuuk.

Sangadi Mengkang, Lam Makalalag saat menyampaikan aspirasi. (foto: pantau24.com/marshal)

Berbeda dengan Sangadi Desa Mengkang, Lam Makalalag. Harapan terbesar masyarakat Mengkang saat ini adalah peningkatan infrastruktur jalan penghubung antara Desa Mopusi dan Desa Mengkang. Pasalnya, menurut Sangadi, jalan yang menjadi satu-satunya akses menuju Desa Mengkang kondisinya rusak parah. Tak semua jenis kendaraan bisa lewat. Dan itu sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Mengkang. Termasuk persoalan ekonomi warga.

“Banyak potensi yang ada di Mengkang. Dan jika itu dikelola, maka tak hanya mendongkrak pendapatan masyarakat Mengkang, tapi juga secara umum berdampak pada pendapat asli daerah,” tutur Lam Makalalg.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Bolmong, Febrianto Tangahu mengaku akan memasukkan berbagai usulan masyarakat yang disampaikan lewat reses ke dalam pokok pikiran (pokir) anggota DPRD. Ia menjelaskan pentingnya pelaksanaan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Karena aspirasi masyarakat yang nantinya akan dimasukkan dalam pokok-pokok pikran DPRD harus melalui proses reses, sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 70 tahun 2019 tentang sistem informasi pemerintah daerah (SIPD).

“Pokok pikiran DPR akan menambah poin dari program yang telah diusulkan olah setiap desa saat pelaksanaan Musrenbang. Sehingga berpeluang besar untuk terakomodir saat penganggaran oleh pemerintah dearah,” kata Anto sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi Nasdem DPRD Bolmong ini menjelaskan pentingnya pokok pikiran DPRD dalam perencanaan kegiatan pemerintah daerah. Pasalnya, meskipun kegiatan masuk dalam rencana kerja (renja) SKPD, kemudian sudah diusulkan juga dalam Musrenbang, sementara tidak didukung oleh pokir DPRD, maka nilainya tidak bertambah.

“Jadi, kegiatan yang nantinya akan terakomodir dalam rencana kerja dan anggaran (RKA) pemerintah daerah, harus didukung oleh beberapa faktor itu. Antara lain, masuk dalam Renja SKPD, kemudian diusulkan oleh masyarakat dalam musrenbang kemudian didukung oleh pokir DPRD. Nah, pokir DPRD itu harus lewat aspirasi langsung oleh masyarakat yang diterima anggota DPRD lewat reses,” jelasnya.

Di sisi lain, mengingat terdapat beragam persoalan yang diaspirasikan oleh masyarakat, mulai dari infrastruktur, kesehatan, sosial dan lain sebagainya, dirinya mengaku, akan memperjuangkan semua itu sesuai dengan skala prioritas.

“Saya sebagai representasi dari masyarakat khususnya Kecamatan Lolayan tentu wajib berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi aspirasi dari masyarakat,” pungkasnya.