PERISTIWA
Polisi Usut Keberadaan 50 Ribu Paket Bansos yang Terbengkalai di Pulogadung
Pihak kepolisian belum banyak menjelaskan ihwal ada tidaknya dugaan tindak pidana penemuan bansos terbengkalai tersebut.

PANTAU24.COM-Polisi mengusut keberadaan sekitar 50 ribu paket bantuan sosial (bansos) berisi bahan pokok yang ditemukan terbengkalai di salah satu gudang Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Dikutip dari CNN Indonesia, puluhan ribu paket mengenakan kemasan karung bansos bercorak merah-putih mirip dengan kemasan yang biasa digunakan Kementerian Sosial itu ditemukan di gudang milik PT Penco Pangan Utama. Tapi terinformasi, perusahaan itu tidak memiliki kerja sama dengan Kementerian Sosial.
“Kami akan panggil beberapa orang lagi. Hari ini baru beberapa pegawai, tiga sampai empat pegawai yang sudah kami minta keterangan,” kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes di Jakarta, Senin (21/12).
Stevanus mengatakan tiap kemasan bansos berisi 10 kilogram beras, 10 bungkus mie instan, sembilan kaleng kecil sarden, dua liter minyak goreng, dan satu botol saus sambal.
“Mereka sudah siapin tetapi kelebihan stok di sana (Kemensos), akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi,” kata Stevanus.
Pihak kepolisian belum banyak menjelaskan ihwal ada tidaknya dugaan tindak pidana penemuan bansos terbengkalai tersebut. Terlebih, semuanya belum kedaluwarsa.
Berdasarkan hasil keterangan pegawai, kata dia, paket terbengkalai berbulan-bulan lantaran belum ada kejelasan kerja sama antara perusahaannya dengan Kemensos terkait penyaluran ke masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Meskipun paket bansos terbengkalai selama tiga bulan, proses pengawasan kelayakan produk tetap dimonitor pengelola gudang.
“Jadi mereka (perusahaan) yang beli sendiri, mau menyediakan tetapi di sana (Kemensos) sudah full (bantuannya), akhirnya mereka jual sendiri saja biar tidak rugi,” ucap Stevanus.
Stevanus memastikan belum ada aliran dana dari pemerintah yang masuk ke pengadaan bansos di perusahaan yang bergerak di bidang pangan dan pergudangan tersebut.
“Sejauh ini belum ada uang negara masuk ke sini. Belum ada,” katanya.
“Sampai sejauh ini kami masih dalam proses penyelidikan, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” tukas Stevanus.(*)

You must be logged in to post a comment Login